Senin, 27 Desember 2010

AURAT WANITA


PENGERTIAN AURAT

Aurat adalah bagian dari tubuh manusia yang dilarang untuk diperlihatkan, kecuali apa yang diperbolehkan Allah dan rasulnya. Juga bisa berarti sesuatu yang apabila ditampakkan akan menimbulkan aib.

BATASAN AURAT

Dalam sebuah hadist:
Telah berkata ‘Aisyah:Sesungguhnya Asma’ Binti Abu Bakar menemui Nabi dengan menggunakan busana yang tipis, maka Nabi saw berpaling dari padanya dan bersabda, “Hai Asma’, sesungguhnya apabila wanita itu telah baligh (sudah haidh) maka tidak boleh dilihat dari padanya kecuali ini dan ini, sambil mengisaratkan kepada muka dan telapak tangannya. (HR. Abu Dawud)

AURAT WANITA DI DALAM RUMAH

A. Di hadapan famili yang menjadi mahramnya seorang wanita boleh menampakkan auratnya. Para mahram tersebut sebagaimana yang diterangkan Allah di dalam kitab-Nya.:
1. Suami
2. Ayah
3. Ayah suami (mertua)
4. Anak kandung
5. Anak suami (anak tiri)
6. Anak kandung
7. Anak suudara perempuan
8. Wanita-wanita muslimah
9. Budak-budak yang dimiliki
10. Anak-anak saudara kandung
11. Pelayan yang sudah tua, yang sudah tidak lagi memiliki syahwat terhadap wanita
12. Anak-anak kecil yang belum mengerti akan aurat wanita.

Hal ini disebutkan dalam firman Allah Surat An Nur:31 yang artinya:
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.”

B. Adapun di hadapan selain mahram meskipun di dalam rumah, tidak boleh menampakkan aurat, artinya bahwa kedudukannya sama dengan di luar rumah dimana seorang wanita wajib untuk menutupnya.

AURAT WANITA DI LUAR RUMAH

Allah berfirman :
“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Ahzab:59)

“Dan perempuan-perempuan tua yang telah terhenti (dari haid dan mengandung) yang tiada ingin kawin (lagi), tiadalah atas mereka dosa menanggalkan pakaian mereka dengan tidak (bermaksud) menampakkan perhiasan, dan berlaku sopan adalah lebih baik bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Bijaksana.” (QS. An Nur:60)

Aisyah berkata, “mudah-mudahan Allah mengasihi wanita-wanita yang turut hijrah dahulu, ketika Allah menurunkan ayat,”Dan hendaklah wanita-wanita mukmin itu mengulurkan jilbabnya di atas dada dan leher mereka, mereka sama merobek kain-kain mereka lalu mereka lalu mereka gunakan kain-kain itu sebagai kudung (kepala mereka). (HR. Bukhari)

Kata Ummu Salamah:”Saya pernah bertanya kepada Nabi, “Ya Rasulullah, bagaimana perempuan-perempuan akan berbuat dengan kain-kain mereka yang disebelah bawah?” Beliau bersabda: “Hendaklah mereka memanjangkan barang sejengkal !, aku bertanya lagi , jika masih terbuka kaki-kaki mereka ? Sabda Rasul, “Maka hendaklah mereka memanjangkan lagi sehasta dan janganlah menambahkan lagi atasnya.”

AURAT WANITA DI DALAM SHALAT

Rasulullah saw bersabda:
“Allah tidak akan menerima shalat seorang wanita melainkan tertutup perhiasannya (auratnya). Dan tidak diterima shalat seorang wanita haidh (sudah cukup umurnya) melainkan dengan tudung kepala.” (HR. Thabrani).

“Sesungguhnya Ummu Salamah pernah bertanya kepada Rasulullah saw ,”Bolehkah seorang wanita shalat dengan memakai baju panjang tanpa menggunakan kain panjang?”, sabda Nabi, “boleh saja asalkan menutup kedua kakinya.” (HR. Abu Daud).

Kesimpulan: aurat wanita di dalam shalat adalah seluruh tubuh selain wajah dan telapak tangan, dengan demikian tidak sah shalat seorang wanita yang telah baligh kecuali denan menggunakan busana yang menutup seluruh aurat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar