Sabtu, 25 Desember 2010

PERILAKU DURHAKA ISTRI KEPADA SUAMI

…“Sesungguhnya hak suami terhadap istrinya yaitu jika suami menghendaki dirinya, sekalipun dia berada di atas kendaraan, ia tidak mencegah dirinya untuk datang, dan hak suami atas istrinya yaitu, istrinya tidak boleh puasa sunnah tanpa izin suaminya, jika terus melakukannya, ia hanya mendapatkan lapar dan haus dan tidak diterima puasa yang  dilakukannya itu, dan tidak boleh keluar rumah tanpa izinnya, jika ia terus keluar, maka malaikat langit dan malaikat rahmat serta malaikat adzab akan mengutuknya sampai ia pulang.”….

Wanita shalihah harus berusaha untuk dapat mendapat ridho Allah swt dan menjauhi hal-hal yang dapat mendatangkan kemurkaan-Nya, untuk itu wanita shalihah harus mengetahui apa saja yang termasuk perbuatan durhaka istri kepada suami.

Dengan mengetahuinya,  semoga bisa menghindarinya dan kita tidak masuk ke dalam golongan orang-orang yang dimurkai Allah. 

Perilaku durhaka istri kepada suami, antara lain :

 1. Mengabaikan wewenang suami

dalam hadist disebutkan “ Dari Aisyah ra, sesungguhnya Nabi saw bersabda :”Sekiranya aku memerintahkan seseorang bersujud kepada orang lain, niscaya aku akan perintahkan seorang istri bersujud kepada suaminya, Sekiranya seorang suami menyuruh istrinya memindahkan bukit merah ke bukit putih dan dari bukit putih ke bukit merah, tentu kewajibannya ialah melaksanakan (perintah) itu,” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)

seorang suami mempunyai wewenang mengendalikan pemerintahan dalam rumah tangga sedang istri melaksanakan perintah perintah suaminya selama perintah itu tidak bertentangan dengan aturan islam, dan suami tidak boleh memberatkan istrinya diluar batas kemampuannya.

2. Menentang perintah suami

Dari ‘Abdillah bin Abu Aufa, ia berkata: Tatkala Mu’adz tiba dari Syam, sujudlah ia kepad Nabi saw, lalu beliau bertanya : “Apakah ini, hai Mu’adz?” Mu’adz menjawab “ Aku telas datang ke Syam, kemudian kujumpai mereka bersujud kepada uskup-uskup dan panglima-panglima mereka, lalu aku ragu-ragu dalam hatiku untuk berbuat seperti itu terhadap engkau,.” Kemudian Rasulullah saw bersabda “Janganlah engkau lakukan itu, karena sesungguhnya seandainya aku (boleh) menyuruh seseorang sujud kepada selain Allah, tentu akan aku suruh perempuan sujud kepada suaminya. Demi Dzat yang diri Muhammad dalam kekuasaan-Nya, tidaklah seorang perempuan menunaikan hak Tuhannya, sehingga ia menunaikan hak suaminya dan seandainya suaminya menghendaki dirinya, sedang ia diatas kendaraan, maka tidak boleh ia menolaknya.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)

Dalam rumah tangga perintah dan larangan yang harus ditaati seorang istri adalah perintah dan larangan suaminya, selama perintah dan larangan itu tidak bertentangan dengan ajaran islam atau tidak untuk berbuat durhaka kepada Allah dan rasulNya.

3. Enggan memenuhi kebutuhan seksual suami

Dari Abu Hurairah ra, ujarnya : Rasulullah saw bersabda “Apabila seorang suami mengajak istrinya ketempat tidurnya, tetapi ia menolak untuk datang, lalu suaminya tidur semalam dalam keadaan marah kepadanya, maka wanita itu dilaknat oleh malaikat sampai subuh.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam hadist lain
Dari Ibnu ‘Umar, ujarnya: Rasulullah saw bersabda:”Allah melaknat wanita yang menunda-nunda, yaitu seorang istri ketika diajak suaminya ke tempat tidurnya menjawab :’ Nanti dulu’, sehingga suaminya tertidur sendirian.” (HR.Khatib)

Dari Zaid bin Arqam ra, ujarnya:”Rasulullah saw bersabda:”Seorang istri tidaklah dikatakan menunaikan hak Allah yang dipikulkannya hingga ia menunaikan hak suaminya. Seandainya suaminya minta ia dating ketika ia berada di atas kendaraan, dia tidak keberatan untuk mendatanginya.” (HR. Thabarani)

4. Tidak mau menemani suami tidur

Dari Abu Hurairah ra, ujarnya:Rasulullah saw bersabda: “…bila seorang istri semalaman tidur berpisah dari ranjang suaminya, maka malaikat melaknatnya sampai subuh.” (HR. Bukhari)

Dari Ibnu Abbas, dari Nabi saw , sabdanya “Tiga golongan yang shalatnya tidak melebihi sejengkal diatas kepalanya, yaitu seorang laki-laki yang mengimami shalat suatu kaum, tetapi kaum itu sendiri tidak senang kepadanya, seorang wanita yang semalaman tidur sendirian, sedang suaminya marah kepadanya, dan dua orang yang saling bermusuhan.” (HR. Ibnu Majah dan Ibnu Hibban; dan lafadz hadist ini pada Ibnu Hibban)

5. Memberatkan beban belanja suami

Allah berfirman dalam surah Ath Thalaaq ayat 7, “ Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rizkinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang, melainkan (sekedar) apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan.”

Istri harus realistis menilai kemampuan suaminya, janganlah menuntut dan membebani suaminya diluar batas kemampuaannya, yang akhirnya bisa mendorong suami untuk menempuh jalan yang diharamkan. Ini adalah bentuk kedurhakaan istri kepada suaminya.

6. Tidak mau bersolek untuk suaminya

Dari Jabir, ujarnya : Kami pernah menyertai Nabi saw dalam suatu peperangan, kemudian tatkala kami pulang kembali ke Madinah, kami meninggalkan tempat tersebut untuk pulang ke rumah, tetapi beliau kemudian bersabda:”Tangguhkanlah sampai masuk malam, yaitu waktu Isya’, supaya (istri-istri) menyisir rambutnya yang kusut dan (istri) yang lama ditinggal bisa mempercantik diri.” (HR. Bukhari)

Di sebutkan dalam hadist berikut : daru Karimah binti Hamam,d ia bertanya kepada Aisyah ra :”Bagaimana pendapat anda, ummul mukminin, tentang pemakaian pacar?” Ujarnya: “Kekasihku, Rasulullah saw, dahulu suka kepada warnanya, tetapi tidak menyukai baunya, dan tidak melarang kalian menggunakannya antara dua masa haidl atau setiap saat dating haidl (HR Ahmad)

Para istri diperintahkan berkhidmat kepada suaminya termasuk diadalamnya mengurus dirinya sendiri dengan berhias dan berdandan, sehingga dapat menyenangkan hati dan menimbulkan gairah suaminya.

Akan tetapi apabila istri keluar bersolek dan berdandan keluar rumah dengan wewangian atau pakaian yang menarik syahwat maka ia telah melakukan kedurhakaan kepada suaminya.

7. Merusak kehidupan agama suami

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash, sesungguhnya Rasulullah saw, bersabda:”Dunia ini adalah perhiasan, dan perhiasan yang terbaik di dunia ini ialah istri yang membantu suaminya dalam urusan akhiratnya.” (HR. Ruzain)

8. Mengenyampingkan kepentingan suami

Dari Ibnu ‘Abbas, ujarnya : Seorang wanita datang kepada Nabi saw, lalud ia berkata:”Sata adalah utusan kaum wanita kepada tuan, baik dia tahu ataupun tidak, tentu ia ingin bertemu dengan tuan. Allah adalah Tuhan bagi kaum laki-laki maupun kaum wanita. Tuan juga Rasul Allah kepada kaum laki-laki dan wanita. Allah mewajibkan jihad kepada kaum laki-laki. Kalau mereka menang mereka mendapat harta rampasan perang. Kalau mereka mati syahid, mereka hidup disisi Tuhan mereka dengan mendapat rizki. Lalu amal shalih apa yang menyamai perbuatan mereka itu ?” Lalu sabdanya: “Ketaatan seorang istri kepada suaminya dan pengakuannya atas hak-hak suaminya. Tetapi sangat sedikit di antara kamu sekalian yang dapat melakukannya.” (HR. Thabarani)

9. Keluar rumah tanpa izin suami

Dari Ibnu ‘Abbas ra, sesungguhnya seorang wanita dari suku Khats’am dating kepada Rasulullah saw, ujarnya:” Wahai Rasulullah, sampaikanlah kepadaku keterangan, apa hak suami terhadap istrinya, karena aku seorang wanita janda. Jika aku sanggup, aku akan kawin lagi, jika tidak, aku akan tetap menjanda,” Sabdanya: “Sesungguhnya hak suami terhadap istrinya yaitu jika suami menghendaki dirinya, sekalipun dia berada d atas kendaraan, ia tidak mencegah dirinya untuk dating, dan hak suami atas istrinya yaitu, istrinya tidak boleh puasa sunnah tanpa izin suaminya, jika terus melakukannya, ia hanya mendapatkan lapar dan haus dan tidak diterima puasa yang dilakukannya itu, dan tidak boleh keluar rumah tanpa izinnya, jika ia terus keluar, maka malaikat langit dan malaikat rahmat serta malaikat adzab akan mengutuknya sampai ia pulang.” Ujarnya:” Tidak mengapa, tetapi saya tidak akan kawin lagi selama-lamanya.” (HR. Thabarani)

10. Melarikan diri dari rumah suami

Rasulullah saw, bersabda:”Dua golongan yang shalatnya tidak bermanfaat bagi dirinya, yaitu hamba yang melarikan diri dari rumah tuannya sampai ia pulang, dan istri yang melarikan diri dari rumah suaminya sampai ia kembali. (HR. Hakim, dari Ibnu Umar)

Dari Ibnu ‘Umar ra, ujarnya:”Saya telah mendengar Rasulullah saw bersabda:”Sesungguhnya istri yang keluar dari rumahnya, sedang suaminya tidak menyenanginya, maka semua malaikat di langit melaknatnya, juga semua makhluk yang dilaluinya, selain jin dan manusia, sampai ia pulang kembali.” (HR. Thabarani)

11. Menerima tamu lelaki yang tidak disukai suami

Dari ‘Amr bin Ahwash Al-Jusyami ra, sesungguhnya ia mendengar Rasulullah saw berkhutbah pada haji wada’. Sesudah mengucap hamdalah, kemudian memuji Allah, lalu beliau memberikan nasihat dan peringatan, Beliau bersabda:”Ketahuilah, hendaklah kamu berpesan kepada istri-istrimu dengan baik. Karena mereka itu adalah ibarat seorang tawanan di sisi kamu, yang kamu sekalian tidaklah memiliki kekuasaan sedikitpun lebih dari itu, kecuali kalau mereka melakukan perbuatan keji dengan terang-terangan. Jika ternyata ia melakukan hal itu, maka kurunglah dia di kamar tidurnya dan pukullah dengan pukulan yang tidak menyakitkan. Jika mereka sudah mentaati kamu, janganlah kamu mencari-cari alas an. Ketahuilah, bahwa kamu mempunyai hak terhadap istri-istri kamu dan istri-istri kamupun mempunyai hak terhadap diri kamu. Hak kamu atas mereka yaitu mereka tidak boleh mengizinkan seseorang yang tidak kamu sukai untuk menempati tempat tidur kamu, dan tidak boleh mereka mengizinkan orang yang tidak kamu sukai masuk ke dalam rumah kamu. Ketahuilah, hak mereka terhadap diri kamu yaitu kamu memberi pakaian dan makanan kepada mereka yang baik-baik. (HR. Ibnu Majah dan Tirmidzi, Hadist Hasan Shahih)

12. Tidak menolak jamahan lelaki lain

Dari Ibnu ‘Abbas, sesungguhnya seseorang laki-laki dating kepada Nabi saw, lalu ujarnya:”Sesungguhnya istriku tidak menolak tangan orang yang menjamahnya.” Sabdanya”Ceraikanlah dia!” Ujarnya:”Saya khawatir hati saya mengejarnya.” Sabdanya:”Kalau begitu bersenang-senanglah dengannya.” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi dan Bazaar)

13. Tidak mau merawat suami ketika sakit

Dari Anas bin Malik, ujarnya:” ….beberapa sahabat Nabi saw berkata kepadanya:Wahai Rasulullah, hewan ternak ini tidak berakal, tetapi sujud kepada tuan. Kami adalah makhluk berakal, maka sepatutnya kamipun bersujud kepada tuan, sabdanya:”Tidak patut seseorang sujud kepada orang lain. Sekiranya seseorang boleh sujud kepada orang lain, tentu aku akan suruh seorang istri sujud kepada suami, karena besarnya hak suami atas istrinya. Sekiranya suami menderita luka dari ujung kaki sampai ujung kepalanya berbau busuk dan nanah meleleh pada tubuhnya, kemudian istrinya dating kepadanya dan menjilatnya sampai kering, maka baktinya seperti itu belum berarti dapat menunaikan hak suaminya (sepenuhnya).” (HR. Ahmad dan Nasa’i)

14. Puasa sunnah tanpa izin suami saat suami di rumah

Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah saw bersabda,”Seorang istri tidak halal berpuasa ketika suami ada di rumah tanpa izinnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam hadist lain disebutkan, Nabi bersabda:”Seorang istri tidak boleh berpuasa ketika suaminya ada di rumah walaupun satu hari, di luar Puasa Ramadhan, kecuali dengan izinnya.” (HR. Lima Ahli Hadist, kecuali Nasa’i)

15. Menceritakan seluk beluk fisik wanita lain kepada suami

Dari Ibnu Mas’ud, ujarnya:”Rasulullah saw bersabda:”Seorang wanita tidak boleh bergaul dengan wanita lain, kemudia ia menceritakan kepada suaminya keadaan wanita itu, sehingga suaminya seolah-olah melihat wanita tersebut.” (HR. Bukhari dan Muslim)

16. Menolak kedatangan suami bergilir kepadanya

Dari Mu’adz bin Jabal ra, dari Nabi saw, sabdanya:”Seorang istri yang menyakiti suaminya di dunia ini, kelak pasti istrinya yang dari kalangan bidadari akan mengatakan:”Janganlah engkau sakiti dia, karena Allah akan membinasakan kamu. Dia berada di sisimu untuk sementara dan hamper-hampir saja ia akan berpisah dari dirimu untuk berkumpul dengan kami.” (HR. Ibnu Majah dan Tirmidzi, Hadist hasan)

17. Mentaati perintah orang lain di rumah suami

Dari Mu’adz bin Jabal, dari Nabi saw, sabdanya:”Tidak halal seseorang istri yang beriman kepada Allah mengizinkan seseorang berada di rumahnya, padahal suaminya tidak merelakannya. Ia juga tidak boleh keluar rumah bila suami tidak mengizinkannya, tidak boleh mentaati seseorang (selain suaminya di rumah suaminya), tidak boleh meninggalkan tempat tidurnya dan tidak boleh memukulnya…” (HR. Hakim)

18. Menyuruh suami menceraikan madunya

Dari Abu Hurairah, sesungguhnya telah sampai kepadanya bahwa Nabi saw bersabda: ”Seorang wanita tidak boleh meminta suaminya menceraikan istrinya (yang lain) supaya berkecukupan tempat makannya (nafkahnya).” (HR. Tirmidzi)

19. Minta cerai tanpa alasan yang sah

Nabi saw bersabda :”Seorang wanita yang minta cerai dari suaminya tanpa suatu alas an sah, maka ia tidak akan mencium baunya surga.” (HR. Tirmidzi)

20. Mengambil harta suami tanpa izinnya

Dari Abu Umamah Al-Bahili, ia berkata: Saya mendengar Rasulullah saw bersabda: “Seorang istri tidak boleh mengeluarkan sedekah dari rumahnya tanpa izin suaminya.” Para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, bagaimana dengan makanan? Sabdanya:”Makanan itu adalah harta kita yang sebaik-baiknya.” (HR. Ibnu Majah)

Dari ‘Aisyah, ujarnya: “Hindun (Istri Abu Sufyan) dating kepada Nabi saw, ujarnya: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya Abu Sufyan seorang yang kikir, tidak mau memberi belanja kepadaku dan anakku dengan cukup, kecuali kalau aku mengambil hartanya tanpa sepengetahuannya,” lalu sabdanya: “Ambillah sekedar mencukupi kamu dan anakmu dengan cara yang baik.

Semoga Allah melimpahkan taufik dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga kita terhindar dari segala sesuatu yang mendatangkan kemurkaan Allah.

“Ya Allah, tolonglah kami dalam segala urusan kami, tunjuki kami dengan cahaya-Mu”

dikutip dari tulisan Drs. M Thalib dalam bukunya “ 20 perilaku durhaka istri kepada suami.”

1 komentar: